laman

Senin, 20 Februari 2012

kisah Nabi Adam AS - Adam dan Hawa mulai tertarik


Iblis meneruskan bujukannya, "Aku bersumpah di hadapan kalian.
Demi Allah aku sebenarnya hanya memberi nasihat, karena aku merasa kasihan pada kalian berdua. Larangan Tuhan itu tak lain adalah supaya kalian tak bisa hidup kekal di surga ini".
Hawa yang terkena bujukan iblis itu berkata kepada Adam. "Rupanya ia benar ucapan iblis itu. Ia telah bersumpah dengan Nama Allah".
Hawa yang lemah hatinya kemudian mulai menhampiri pohon buah khuldi dan memetik buahnya. Terlebih saat mendengar ucapan iblis bahwa buah khuldi itu rasanya paling lezat di surga.
Keduanya pun lupa padaperingatan Allah. Keduanya lalu memakan buah itu.
Rasanya memang lezat hingga keduanya lupa dengan larangan Allah.

Allah mencela perbuatan mereka dan berfirman: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua mendekati pohon itu, dan Aku katakan kepadamu; Sesungguhnya syetan itu musuhmu yang nyata."

Adam dan Hawa sangat menyesal. Terlebih setelah memakan buah itu aurat mereka terbuka. Mereka berlarian kesana kemari sembari menutupi auratnya dengan dedaunan surga. Mereka sangat malu dan takut mendengar firman Allah.
Namun akhirnya Adam dan Hawa sadar bahwa mereka tak mungkin dapat menyembunyikan diri dari hadapan Allah Yang Mahatahu.
Dengan tertunduk malu, menyesal atas dosa yang telah di lakukan Adam berkata, "Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu, karena terkena bujukan iblis, Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk golongan orang-orang yang merugi."
Adam dan Hawa di turunkan ke bumi.

Allah Maha Pengasih dan Maha Pengampun taubat Adam dan Hawa di terima, keduanya di ampuni Allah.
Tetapi atas kesalahan itu mereka harus keluar dari surga yang penuh kenikmatan. Ini sudah sesuai dengan kehendak Allah yang memang menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi, sebagai penghuni dan pengatur planet bumi.
Maka berfirmanlah Allah : "Demi kemuliaan-Ku, kamu berdua harus meninggalkan surga ini. Kalian akan turun ke bumi yang telah lama terbentang. Disana segala kebutuhan hidupmu tersedia, tetapi kalian harus bersusah payah, harus bekerja keras untuk mendapatkannya."

Selain Adam dan Hawa, Iblis juga di usir dan harus hidup di bumi. Jadi Adam dan Hawa akan hidup bersama Iblis di bumi.
Firman Allah:  " Turunlah kalian ke bumi. Di bumi kamu hidup, di bumi kamu mati. Dari bumi itu pula kamu akan di bangkitkan. Di atas bumi kelak kamu dan anak cucumu selalu mendapat godaan dan tipu daya Iblis agar anak cucumu celaka dan hidup sengsara. Disana anak cucumu akan menghadapi perjuangan berat, dari jenis lelaki akan bersusah payah mencari nfkah keluarga. Dari jenis perempuan akan mengalami kesakitan dikala melahirkan anak. Namun kamu jangan khawatir, kamu dan anak cucumu akan Ku-beri petunjuk-petunjuk yaitu ajaran-ajaran Agama. barang siapa mengikuti petunjuk-Ku maka ia akan selamat dari godaan Iblis."

Demikianlah, Adam dan Hawa harus turun dari surga. Sewaktu di turunkan ke bumi keduanya berada di tempat yang terpisah jauh. Konon Adam di turunkan di Tanah Hindia, sedang Hawa di Tanah Arab.
Di bumi mereka harus menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan kehidupan. Wajah bumi yang belum tersentuh tangan manusia keadaanya sangat menyeramkan. Gunung-gunung menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, binatang-binatang yang buasbaik yang besar maupun yang kecil berkeliaran dimana-mana.
Untuk melindungi tubuhnya dari hawa dingin dan sengatan serangga, Adam dan Hawa memakai kulit binatang sebagai pakaiannya.

Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari dan berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Perjalanan yang di tempuh sangat sukar dan penuh bahaya. Derita dan sengsara benar-benar mereka rasakan. Akhirnya mereka bertemu di padang ARAFAH setelah saling mencari selama 40 tahun.
Betapa terharu Adam melihat istrinya yang telah kepayahan. sengsara menapak jalan yang sulit dan kejam. Mereka berpelukan, menangis penuh haru. Kini mulailah babak baru bagi kehidupan cikal bakal anak manusia. Adam dan Hawa tinggal di sebuah goa yang besar dan lebar. Goa itu terletak di dataran tinggi sehingga tak gampang di serang binatang buas.
Dengan bekal yang telah di berikan Allah, Adam mulai mengelola alam di sekitarnya. Ia menjinakan binatang untuk di ternakkan, mengolah lahan pertanian dan perkebunan buah-buahan. Tantangan alam yang keras telah menggerakan akal pikiran Adam agar dapat mempertahankan kehidupan yang lebih baik.

Apakah karena kesalahan Nabi Adam sehingga seluruh umat manusia harus menderita? Bukan? Nabi Adam memang di ciptakan Allah sebagai khalifahatau pengelola bumi dan isinya. Hanya saja, setelah di ciptakan Nabi Adam di tempatkan di surga, setelah itu beliau harus ke tempat tujuannya yaitu bumi. Namu dari sii kita harus pandai-pandai dan waspada terhadap bujuk rayu Iblis dan syetan. Mereka akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk menjerumuskan manusia kelembah dosa. Salah satu jurus Iblis yang paling ampuh untuk meruntuhkan iman manusia ialah menjadikan baik sesuatu perbuatan maksiat atau dosa dalam pandangan manusia. Padahal dosa adalah dosa, maksiat adalah maksiat, barang tetap haram ini sudah jelas, jika di langgar berarti kita menuruti bujukan setannya yang nyata tetapi ucapan dan perbuatan yang bertentangan dengan agama itulah yang yang nyata dan dapat di pahami oleh manusia agar menghindarinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar